bahanajar
Sifat benda dan Perubahan Sifat Benda

Pembelajaran kita kali ini tentang Sifat
benda dan Perubahan Sifat Benda. Perubahan
sifat benda tentunya berbeda antara benda yang satu dengan benda yang lain. Ada
benda yang mengalami perubahan warna dan ada pula yang mengalami perubahan
bentuk. Selain perubahan bentuk dan warna, benda juga dapat mengalami perubahan
kelenturan dan bau. Benda dapat mengalami perubahan sifat karena beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pemanasan, pendinginan,
pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Selengkapnya silahkan simak uraian
berikut ini.
A. Perubahan Sifat Benda
Ada beberapa jenis Perubahan sifat yakni Perubahan sifat benda karena
dipanaskan, Perubahan sifat benda karena diletakkan ditempat terbuka, Perubahan
sifat benda karena dibakar. Bagaimana bentuk perubahannya? Silahkan baca
penjelasan di bawah ini.
1. Perubahan sifat benda karena dipanaskan
Air yang dididihkan akan berubah menjadi uap air. Uap air
termasuk benda gas. Bentuknya tidak dapat kita lihat. Namun, kita dapat melihat
bentuk uap air yang didinginkan. Jika uap air didinginkan, akan kembali menjadi
air. Margarin dan cokelat termasuk benda padat. Margarin dan cokelat akan
meleleh jika dipanaskan. Pemanasan dapat mengubah bentuk dan sifat suatu benda.
Pemanasan membuat benda cair berubah menjadi gas. Selain itu benda padat dapat
berubah menjadi benda cair.
2. Perubahan sifat benda karena diletakkan ditempat terbuka
Contoh perubahan sifat benda saat diletakkan di udara
terbuka adalah kapur barus. Agar tidak berbau apek, diletakkan kapur barus.
Lama-kelamaan ukuran kapur barus akan menyusut kecil. Bahkan, kapur barus dapat
menjadi hilang. Ke manakah kapur barus yang hilang tersebut? Kapur barus yang
diletakkan di ruangan terbuka akan berubah wujud. Kapur barus berubah bentuk
menjadi benda gas. Bentuk gas dari kapur barus ini tidak dapat kita lihat. Akan
tetapi, kita dapat merasakannya, yaitu pakaian menjadi harum. Pakaian dalam
lemari menjadi harum karena bau dari kapur barus. Air yang didinginkan, akan
berubah menjadi es batu. Air berubah menjadi es batu jika didinginkan sampai
suhunya 0OC. Air yang mula-mula benda cair, akan berubah menjadi es. Es batu
termasuk benda padat.
3. Perubahan sifat benda karena dibakar
Semua benda akan berubah warna menjadi hitam jika
dibakar. Selain warna, benda yang dibakar juga mengalami perubahan sifat. Misalnya,
bentuk, ukuran, dan bau. Bau yang ditimbulkan berasal dari asap yang mengepul.
Bahan bakar seperti bensin dan batu bara juga berubah wujud. Kedua benda
tersebut berubah wujud dari cair dan padat menjadi gas. Gas yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar adalah asap. Perubahan sifat benda ada yang tetap
dan sementara. Kertas yang terbakar merupakan perubahan tetap. Bentuk kertas
yang terbakar tidak dapat kembali seperti semula. Sebaliknya, air yang membeku
menjadi es merupakan perubahan sementara. Es batu dapat kembali berubah wujud
menjadi air. Makanan yang dimasak mengalami perubahan rasa. Selain itu,
mengalami perubahan ukuran, bentuk, dan warna. Misalnya, telur setelah dimasak
akan berubah warna. Telur menjadi berwarna kuning putih dan mengeras. Padahal
semula telur mentah berwarna kuning bening dan encer.
B. Sifat
benda berkaitan dengan kegunaannya.
·
Benda yang terbuat dari karet memiliki sifat
yang lentur, tidak menghantarkan panas dan listrik, tidak tembus pandang.
Contoh benda yang terbuat dari karet adalah ban kendaraan, karet pengikat,
sepatu bot, dan masih banyak lagi.
·
Benda yang terbuat dari plastik sering
digunakan karena sifatnya yang ringan, tidak tembus air dan tidak menghantarkan
panas dan listrik (isolator). Contoh benda yang terbuat dari plastik adalah
berbagai wadah atau kemasan makanan.
·
Logam terdiri dari berbagai jenis, sepeti
emas, perak, besi, baja, aluminium, nikel dan timah.
·
Hampir semua benda dari logam dapat
menghantarkan panas dan listrik. Benda yang terbuat dari logam umumnya kuat,
keras, dan permukaannya mengkilap.
C.
Perubahan Wujud Benda yang Dapat Balik dan Tidak Dapat Balik
Benda dapat mengalami
perubahan karena pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan
perkaratan. Perubahan benda tersebut meliputi perubahan, warna, bentuk,
kelenturan, kekuatan, dan bau. Perubahan wujud pada benda dikelompokkan menjadi
dua, yaitu peubahan wujud yang dapat dibalik dan perubahan wujud yang tidak
dapat dibalik.
1. Perubahan Wujud Benda
yang Dapat Balik
Pada
perubahan wujud yang dapat balik, benda yang mengalami perubahan dapat kembali
ke bentuk semula. Salah satu contohnya adalah perubahan pada air. Air jika
didinginkan akan menjadi es. Es ini apabila dipanaskan akan kembali menjadi
air. Dalam hal ini perubahan air merupakan perubahan wujud yang dapat balik.
2. Perubahan Wujud Benda
yang Tidak Dapat Balik
Sebagian
besar benda yang mengalami perubahan wujud tidak dapat kembali ke bentuk atau
wujud semula. Apabila kertas dibakar maka kertas menjadi serpihan abu yang
berwarna hitam. Serpihan abu yang berwarna hitam ini tidak dapat kembali
menjadi kertas. Perubahan wujud kertas merupkan contoh perubahan wujud benda
yang tidak dapat balik.
Selain
itu, perubahan beras menjadi nasi yang kita makan sehari-hari juga merupakan
peubahan wujud benda yang tidak dapat dibalik. Hal ini disebabkan karena
setelah beras di masak menjadi nasi, nasi tersebut tidak dapat kembali menjadi
beras dengan cara apapun juga.
No comments