Pengertian Sifat dan Kegunaan Asam, Basa dan Garam. Zat
merupakan materi yang susunan unsur-unsurnya tidak berubah-ubah. Ada banyak
sekali zat yang ada di bumi ini. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat
diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Zat meliputi zat murni dan
campuran. Zat murni dapat berupa unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dapat
berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Zat juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, dan garam.
A.
Asam
Secara kimia, asam adalah
zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi
menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
·
Rasa:
masam ketika dilarutkan dalam air.
·
Sentuhan:
asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila
asamnya asam pekat.
·
Kereaktifan:
asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
·
Hantaran
listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.
·
PH yang
kurang dari 7
·
Dapat
mengubah kertas lakmus biru menjadi mera
Berdasarkan asal
terbentuknya, asam dapat dibedakan menjadi asam organik dan asam mineral.
1. Asam Organik
Asam-asam yang diperoleh
secara alami dalam hewan dan tumbuhan, disebut sebagai Asam Organik. Asam Organik terdapat pada berbagai tumbuhan dapat menghasilkan asam-asam
tertentu. Contoh: Berbagai tumbuhan
dapat menghasilkan asam-asam tertentu, diantaranya:
·
Asam sitrat adalah senyawa yang menyebabkan
rasa masam pada buah jeruk dan buah lemon.
·
Asam maleat adalah senyawa yang menyebabkan
rasa masam pada buah apel dan buah pir.
·
Asam tartrat adalah senyawa yang menyebabkan
rasa masam pada buah anggur.
·
Asam askorbat adalah vitamin C yang terdapat
dalam berbagai buah dan sayuran.
·
Asam asetat dihasilkan dalam proses pembuatan
minuman beralkohol dari buah anggur.
·
Asam benzoat dihasilkan dari tanaman genus Styrax.
Selain terdapat dalam
berbagai buah dan sayuran, asam organik juga terdapat dalam berbagai hewan,
bahkan tubuh kita. Contoh:
·
Semut menghasilkan asam format (HCOOH) atau
asam semut untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan lainnya.
·
Sengatan lebah akan terasa sakit di kulit,
karena mengandung asam.
·
Didalam lambung kita menghasilkan asam
lambung/asam klorida (HCI) untuk mencerna makanan yang kita makan.
·
Beberapa bakteri tertentu dapat menghasilkan
asam asetat.
·
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu
kimia, para ahli kimia kemudian dapat membuat berbagai jenis asam dari berbagai
bahan mineral. Asam yang diperoleh dari mineral ini disebut ASAM MINERAL.
2. Asam Mineral:
Contoh Asam Mineral adalah Asam sulfat, Asam klorida, Asam nitrat, dan Asam fosfat.
Jika
asam dilarutkan ke dalam air, akan membentuk larutan yang bersifat asam, yang
di sebut larutan asam.
Asam
yang terdapat dalam berbagai buah dan sayuran, tergolong asam yang tidak
berbahaya bagi tubuh kita. Akan tetapi, banyak di antara berbagai asam yang
sangat berbahaya jika terkena tubuh kita karena dapat merusak kulit. Oleh
karena itu, kamu jangan mencicipi asam, jika kamu tidak mengetahui dengan benar
bahaya-tidaknya asam-asam tersebut.
Asam memiliki berbagai
kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam
proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan
sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang
digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam
klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung
untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim
pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai
katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi
pada pembuatan bensin.
B.
Basa
Basa adalah zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Ion hidroksida terbentuk karena
senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam
air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun
merupakan salah satu zat yang bersifat basa.
Beberapa basa yang dikenal
Aluminium hidroksida (AI[OH]3) Terdapat
di Deodoran dan antasida
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) Terdapat
di Plester
Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) Terdapat di
Antasida
Natrium hidroksida (NaOH) Terdapat di
Pembersih saluran pipa
Kalium hidroksida (KOH) Terdapat
di Pembuatan sabun
Amonium hidroksida (NH4OH) Terdapat
di Pelarut desinfektan
Berikut ini Daftar Basa yang kuat
·
Kalium hidroksida (KOH)
·
Barium hidroksida (Ba(OH)2)
·
Caesium hidroksida (CsOH)
·
Natrium hidroksida (NaOH)
·
Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
·
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
·
Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
·
Litium hidroksida (LiOH)
·
Rubidium hidroksida (RbOH)
Berikut ini Daftar Basa yang Lemah
·
gas amoniak (NH3)
·
besi hidroksida (Fe(OH)2)
·
Hydroksilamine (NH2OH)
·
Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
·
Ammonia hydroksida (NH4OH)
·
Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
·
Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)
Sifat-sifat larutan basa
adalah sebagai berikut: (a) Terasa licin jika terkena kulit. (b) Menghantarkan
arus listrik.(c) Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida/OH.
(d) Mengubah lakmus merah menjadi biru. (e) Menetralkan larutan asam.
C.
Garam
Garam adalah senyawa yang
terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara
lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari
tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang
biasa digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari air
laut. Petani garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam
yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh
garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat
asam dan basa. Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak
bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi
netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida
(soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses
penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.
HCl
+ NaOH → NaCl + H2O
Asam
Basa Garam dapur Air
Reaksi kimia yang dapat
menghasilkan garam, antara lain:
1) Asam + basa menghasilkan
garam + air
2) Basa + oksida asam
menghasilkan garam + air
3) Asam + oksida basa
menghasilkan garam + air
4) Oksida asam + oksida basa
menghasilkan garam
5) Logam + asam menghasilkan
garam + H2
Beberapa garam yang dikenal
·
putih (natrium klorida/garam dapur),
·
kuning (natrium kromat),
·
jingga (kalium dikromat),
·
merah (kalium ferisianida),
·
mauve (kobalt klorida heksahidrat),
·
biru (tembaga sulfat pentahidrat, ferric
hexacyanoferrate),
·
ungu (kalium permanganat),
·
hijau (nikel klorida heksahidrat),
·
tidak berwarna (Magnesium Sulfate
Heptahidrat) dan
·
hitam (mangan dioksida).
Reaksi penetralan berguna
bagi manusia, antara lain produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat
dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2. Para petani menggunakan
reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman
dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur.
Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam,
yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.
4. Identifikasi Asam, Basa,
dan Senyawa
Berdasarkan sifat asam dan
basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam, basa, dan
netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator
asam-basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan
asam dan basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami. Misal, lakmus
merah dan biru.
Indikator asam–basa dalam larutan yang bersifat asam,
basa dan netral.
Lakmus digunakan sebagai
indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan, yaitu: (1)
Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa.
(2) Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.
(3) Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus
kertas. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak. Selain
menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator
alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis
bunga-bungaan yang berwarna. Ekstrak bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna
yang berbeda dalam larutan asam dan basa.
EmoticonEmoticon