bahanajar
PENGERTIAN BELAJAR
Hampir semua ahli
telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang “belajar”. Seringkali
pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Menurut Hudoyo (1997:5) mendefinisikan bahwa, ”Belajar merupakan proses
aktif untuk mengembangkan skemata, sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring
laba-laba dan bukan sekadar tersusun secara hierarkis”. Sedangkan menurut
Soeitoe (dalam Cucu Komara, 2000: 9), mengungkapkan bahwa, ”Kaji psikologi
belajar itu mencakup beberapa proses yang terjadi dalam kehidupan manusia
dengan karakteristik tertentu, sehingga setiap proses belajar mengakibatkan
perubahan di dalan diri individu dan perubahan tersebut tahan lama serta tidak
cepat lenyap”.
Belajar
adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, (Oemar Hamalik,
2001 : 27). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu
penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat
berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar
adalah memperoleh pengetahuan dan latihan-latihan pembentuk kebiasaan secara
otomatis dan seterusnya. Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran
lain tentang belajar yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Dibandingkan dengan pengertian pertama maka jelas tujuan belajar itu prinsipnya
sama yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapiannya.
Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan.
Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
Wiliam Burton, (dalam Hamalik 2001 : 28), mengemukakan, bahwa : A good learning
situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified
around vigorous purpose and carried on in interaction with a rich varied and
propocutive environment. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
a)
Situasi belajar
harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh masyarakat. Tujuan
merupakan salah satu aspek dari situasi belajar.
b)
Tujuan dan maksud
belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.
c)
Di dalam mencapai
tujuan itu, murid senantiasa akan
menemui kesulitan, rintangan, dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
d)
Hasil belajar
yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.
e)
Proses belajar
terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya. Belajar apa yang diperbuat dan
mengerjakan apa yang dipelajari.
f)
Kegiatan-kegiatan
dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan dengan dalam situasi
belajar.
g)
Murid memberikan
reaksi secara keseluruhan
h)
Murid mereaksi
Sesutu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya.
i)
Murid diarahkan
dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan itu.
j)
Murid-murid
dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik yang berhubungan maupun yang tidak
berhubungan dengan tujuan utama dalam situasi belajar. ( Oemar Hamalik, 2001 :
29)
Dalam konteks CTL, istilah
belajar direvisi menjadi pembelajaran, yang berarti lebih berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif. Surya (2004: 7), mengatakan: ”Pembelajaran
ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Ini berarti belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu
proses untuk mencapai apa yang ingin dipelajari.
Dari beberapa pengertian di atas,
dapat disimpulkan beberapa prinsif belajar atau pembelajaran. Pertama,
pembelajaran merupakan usaha memperoleh perubahan perilaku yang
memiliki ciri-ciri: a) perubahan yang disadari; b) perubahan yang bersifat kontinue;
c)perubahan yang bersifat fungsional; d) perubahan yang bersifat positif; e)
perubahan yang bersifat aktif; f) perubahan yang bersifat permanen; g)
perubahan yang bertujuan dan terarah. Kedua,
hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan
yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga, pembelajaran
merupakan suatu proses yang dinamis. Keempat, proses pembelajaran terjadi
karena adanya sesuatu yang mendorong dan adanya yujuan yang ingin dicapai. Kelima,
pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.
No comments